Santri Kiai Marogan Sambut Maulid Nabi dengan Menanam Pohon

Gubernur Sumsel H. Herman Deru Turut Hadir dalam Launching Santri Kiai Marogan

Palembang, 5 September 2025 – Suasana Pondok Pesantren Kiai Marogan Talang Betutu terasa istimewa pada Jumat siang (5/9/2025), bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1447 H. Ratusan santri berbaris rapi di halaman pondok, memegang bibit pohon alpukat dan durian. Mereka bukan hanya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tetapi juga meresmikan komunitas Santri Kiai Marogan (SKM) dengan cara yang unik: menanam pohon.

Kegiatan ini semakin semarak karena dihadiri langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru. Kehadiran orang nomor satu di Sumsel itu menjadi penyemangat tersendiri bagi para santri yang sejak pagi antusias mempersiapkan acara.

Hadis Rasulullah Jadi Inspirasi

Acara dimulai dengan pembacaan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Ahmad:

“Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya, maka tanamlah.”

Hadis inilah yang menjadi ruh kegiatan. Pengasuh Pondok Pesantren Kiai Marogan menegaskan bahwa menanam pohon bukan hanya menjaga lingkungan, tapi juga ibadah dan investasi jangka panjang. “Ketersediaan pangan adalah kebutuhan santri, dan udara yang sejuk akan menyehatkan lingkungan belajar. Dengan menanam pohon, kita sedang menanam keberkahan,” ujarnya.

Kehadiran Gubernur Sumsel

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menyampaikan apresiasinya kepada pesantren atas gagasan mulia ini. Ia menekankan pentingnya gerakan penghijauan di tengah tantangan perubahan iklim dan kebutuhan pangan yang terus meningkat.

“Pesantren ini memberi contoh nyata. Para santri tidak hanya diajarkan mengaji dan menuntut ilmu agama, tetapi juga peduli terhadap lingkungan. Saya harap pohon-pohon yang ditanam hari ini menjadi amal jariyah, dan kelak bisa dinikmati oleh generasi mendatang,” kata Deru.

Dengan penuh semangat, Gubernur ikut menanam bibit pohon alpukat di halaman pesantren, didampingi pengasuh pondok dan para santri. Momen ini disambut riuh takbir dan tepuk tangan santri yang tampak gembira melihat pemimpinnya turun langsung ke lapangan.

Menanam Pohon, Menanam Harapan

Suasana gotong royong begitu terasa. Santri saling membantu menggali tanah, menanam bibit, hingga menyiram pohon. Mereka percaya bahwa pepohonan ini kelak akan tumbuh rindang, memberi keteduhan, menghasilkan buah, dan membawa berkah bagi kehidupan pondok.

“Biar pondok kita hijau dan berkah,” seru salah satu santri dengan wajah berseri.

Hari itu, Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati bukan sekadar dengan lantunan shalawat, melainkan juga dengan tindakan nyata menjaga bumi. Launching Santri Kiai Marogan (SKM) sekaligus gerakan menanam pohon bersama Gubernur menjadi simbol bahwa santri tidak hanya meneladani Rasulullah dalam ibadah, tetapi juga dalam kepedulian terhadap alam.

Add a Comment

Your email address will not be published.

Wakaf Anda, Cahaya untuk Generasi Qur’ani

Mari ikut hadirkan pendidikan gratis bagi santri, insya Allah pahalanya terus mengalir tanpa henti.